Thursday, December 21, 2006
INFO: Buku Baru Matapena
Dua novel terbaru Matapena sudah siap diluncurkan.
TARIAN CINTA karya Maia Rosyida, sama GUS YAHYA: Bukan Cinta Biasa karya Fina Af’idatussofa.
TARIAN CINTA bercerita tentang Dahlia yang dipermasalahkan oleh para kiai karena tariannya yang dinilai erotis dan ‘mengundang’ mata nakal. Selain itu, Dahlia juga dihadapkan sama konflik antara memilih Aiman atau Bilal, dua cowok yang sama-sama suka sama dia. Dengan apik, Maia menuliskan dua hal itu sepanjang kurang lebih 215 halaman buku Matapena. Bahasanya cair dan enak dibaca. Beberapa kritik dan gagasan tentang seksualitas perempuan juga ditampilkan dalam novel ini.
Sementara novel GUS YAHYA, bercerita tentang Gus Yahya dengan perasaan cintanya sama Zahra. Dia tak pernah letih menyampaikan perasaannya, meski sekali pun Zahra tak pernah memberikan balasan. Seperti tulisan Maia, tuturan Fina juga cair dan mengalir. Detil kehidupan pesantren, problem, dan dinamikanya dapat dibaca dalam novel ini.
Kedua novel karya pelajar SMU Qaryah Thayyibah Kalibening Salatiga ini terbit dengan kredit titel Januari 2007.
Selamat membaca...






baca selengkapnya...!  
posted by KOMUNITAS MATAPENA at 12:25 AM | Permalink | 0 comments
Wednesday, December 20, 2006
LAPORAN: Apa Kata Mereka...
Curhat Beberapa Santri PP Roudhotul Ulum I,
abis ngikuti Workshop Penulisan I


Istianah
Kesan: Seneng banget! Suer! Gak Bohong. Gak percaya aja bias ketemu langsung ma penulis yang karyanya aku suka banget. Apalagi akang-akang pada baek dan ramah n apa adanya (sederhana). Selain bias nambah wawasan soal tulis menulis juga dapat pengalaman. Sayang, balasan email dari Kang Zaki tidak sempat kubuka. Aku keburu kembali ke pesantren. Maaf, Kang.
Saran: Konsep Matapena menurutku sudah bagus sih.

Qoriul Mahfudhoh Qoffal (Rhie)
Kesan: Mengejutkan (kayak kesetrum) plus seneng banget lho bias ketemu langsung ama penulis-penulis berbakat n baek-baek.
Saran: Ehm, sering-sering aja dating ke Ganjaran. Bagi-bagi ilmu kepenulisan. Soalnya Rhie pingin banget jadi seorang penulis kayak akang-akang.....
Husnia
Husnia:
Kesan: Yang pasti seneng dong! Apalagi bisa langsung ketemu ama penulisnya. Boleh gak kalo saya gangguin Mas Zaki dengan surat sewaktu-waktu…
Pesan: Entar buat komunitas di kostku ya… di Ponti gitu loh. Kan ntar lagi kita-kita mo boyong!

Husnul Khotimah Firo
Kesan: Seneng? So pasti, ketemu manusia-manusia kayak akang-akang ini. Terbilang langka lho…
Pesan: Jangan pernah kapok ke Ganjaran. Sekali-kali ke Madura ngape..!

Rizqiyah
Kesan: Seru! Keren! TOP bgt deh pokoknya.

Uswatun Hasanah
Seneng banget bisa ketemu sama akang-akang yang cakep sekaligus baik.
Pesan: Jangan pernah kapok ke Ganjaran apalagi PP Roudhotul Ulum.

Nurul Syamsiyah
Kesan: Seneng bisa ketemu langsung sama Kakak-Kakak Matapena and bisa belajar bersama.
Pesan: Jangan pernah bilang enggak untuk berbagi ama kita because ilmu itu harus dibagi-bagi.

Madinah al-Munawaroh
Kesan: Pertemuan sama akang-akang tak kan pernah terlupakan. Pokoknya akang semua TOP abiz.
Pesan: Jangan kapok yah ngajari kami untuk jadi seorang penulis sukses.

Maisaroh
Kesan: Seneng banget, sudah dari dulu ingin ketemu akang-akang penulis.

Luluk Hanifah
Kesan: Wah seneng banget deh. Nggak mungkin kulupakan.
Pesan: Kalau bisa ke sini lagi ya.

Nur Aida
Kesan: Ketika Mas Zaki & Mas Mahbub tersenyum nih hati rasanya rontok githu.

Tati Ernawati
Kesan: Seneng banget bisa ketemu langsung ma penulis-penulis senior kayak Kang Zaki & Kang Mahbub. Ternyata aku bisa juga bikin cerpen. (Nggak tahu gimana hasilnya).
Saran: Kalo bisa jangan Cuma di pesantren aja, coz kami nggak selamanya di pesantren.

Nur Farida
Kesan: Saya senang jika disuruh menganalisa suatu masalah.
Kritik: Terlepas dari saya bisa mengemas acara dengan baik atau tidak, saya berharap dalam menyampaikan teori meminimalkan ceramah. Bagi saya forum akan lebih menarik dan menghindari ngantuk.

Khoirun Nisa’
Pesan: Tanpa tulisan kita tak akan dapat membaca, dengan membaca kita akan dapatkan pengetahuan.

Rosya al-Munawaroh
Kesan: Wuiiih senengnya minta ampun. Bisa cuap-cuap dengan orang terkenal kayak mas-mas. Seru!
Pesan: Kalo pengalaman ini bisa dibuat cerpen or novel pasti seru abis.

Naila MW
Kesan: Aduh seneng banget bertemu langsung sama mas-mas. Apalagi nggak perlu ngapa-ngapain/nggak repot-repot amat. Mudah-mudahan dengan jalan ini aku bisa semangat belajar dan nulis. Buat Mas Zaki kalo baca cerpen asyik.
Kritik: Buat Mas Mahbub semangat sedikit dong biar nggak ngantuk.

Azizah
Kesan: Seneng banget. Bcos, menulis fiksi itu impian yang tak terkira banget.
Pesan: Moga-moga kru Matapena tidak kapok datang ke Roudhotul Ulum. Pingin akang-akang bisa datang ke tanah Parahiyangan Jawa Barat. Amin.
Kritik: Kang, sekali-kali bikin novel Horor!

Husnul Kh. HF
Kesan: Ekspresi akang yang membaca, lucu.
Kritik: Santai membuat audiens melalaikan tugas.
Saran: Kritik dengan penuh kesabaran, teliti, detil.

Suntihah
Kesan: Lucu, seneng, bisa nambah ilmu pengetahuan dalam tulis-menulis.

baca selengkapnya...!  
posted by KOMUNITAS MATAPENA at 11:56 PM | Permalink | 0 comments
LAPORAN: Tatapan Sepasang Mata Biru
sebuah perjalanan
Workshop Kepenulisan I
Di PP Raudhatul Ulum Ganjaran Gondanglegi Malang
Kamis, 30 November 2006 – Jum’at, 31 November 2006


Workshop Kepenulisan I (WK I) di Roudhotul Ulum dijadwalkan selama dua malam satu hari. Dimulai malam Jumat, diakhiri malam Sabtu. Kenapa sedemikian singkat? Karena liburnya pesantren mang cuma hari Jumat. Jadi, ya menyesuaikan.
Pukul 21.00 WIB acara dimulai. Peserta yang semula direncanakan sejumlah 28 orang, nggak tahunya membengkak menjadi 35 orang. Dan, yang lebih mengejutkan, dari 35 orang itu, nggak ada seorang pun yang berjenis kelamin laki-laki. Sekali lagi, semuanya cewek… Pantesan kalo Zaki Zarung dan Mahbub Jamaluddin jadi merasa paling ganteng di sarang penyamin itu.
Setelah acara pembukaan, Kang Ipeng ngisi stadium general. Ringkas, jelas, padat, dan tentu saja berisi. Nggak ada satu jam malah, yang kemudian langsung disambung sama Zaki untuk materi Fiksi dan Non-Fiksi sampai pukul 22.10 WIB.
Untuk sesi pertama ini, peserta sangat antusias, mungkin karena baru pertama kali itu lihat sang idola. Mereka pada mlongo khusyuk, bukan mendengar materi, melainkan mengamati si pembicara dengan gemas. Ternyata aslinya beda banget sama foto yang terpampang dalam biografi pengarang novel SBG. Sehingga Zaki harus berdalih, “Itu kan foto waktu masih muda.”
.........
Tak jauh berbeda waktu Mahbub ngisi materi 'menangkap ide'. Peserta ternyata juga antusias. Mungkin karena Mahbub memulai session ini dengan permainan logika yang menjadi dasar penyampaian materi. Dalam session ini, peserta diajak mengenali sumber-sumber ide, bagaimana menemukannya, bagaimana memperkaya dan mengembangkannya.
Selain dua materi itu, ada juga materi Teknik Penulisan Fiksi dan Olah Bahasa. Dengan dua materi ini, peserta diingatkan kembali tentang struktur cerita dan bagaimana menuangkan ide dalam bentuk tulisan yang bersruktur. Langsung praktik juga. Nggak berat-berat kok. Cukup dengan menuliskannya dalam bentuk cerpen. Karena target WKI memang baru pada tahap penulisan cerpen.
Antara 15.30-17.30 WIB, setiap peserta disilakan menuliskan ide yang sebelumnya sudah dielaborasi bareng-bareng. Musik iringan sesi ini dipiluh khusus lho, yaitu musik kitaro dan puisi gus mus: perempuan cantik sekali di multazam. Tapi, ternyata sampai waktu habis, peserta belum selesai juga. Akhirnya, forum ditutup dan tugas diselesaikan di kamar masing-masing. Peserta menyerahkan karyanya pukul 19.00, langsung ke kamar Gus Mahbub dan Gus Zaki (waktu itu mereka jadi 'Gus' dua hari, lho. Soalnya mendadak punya khadam, bernama Mahrus hehehe. Becanda, Kang Mahrus!).
Pada kenyataannya, karya peserta baru terkumpul semua pada pukul 20.00. Padahal menurut rencana pukul 19.00-21.00 mau dipakai untuk membaca karya peserta, mendiskusikan apa yang kurang atau kelebihan. Namun, karena mundurnya penyetoran karya, dan ditambah beberapa menit acara di meja makan (Kiai Ato baru ketemu kita, sehingga ndobos bersama selama sepuluh sampai dua puluh menit), jadinya ada beberapa menit terkurangi. Acara berjalan sampai pukul 23.00.
Pukul 23.00-23.15, Zaki-Mahbub menutup WK I dengan gambaran umum tentang program pendampingan Matapena secara keseluruhan dan tindak lanjut dari WK I. Juga dikasih suntikan semangat agar peserta kontinu berkarya, dan digarisbawahi oleh Bu nyai Aisyah (istri Kiai Atho) dengan mauizhah dan tuntutan kepada para peserta untuk menyambut proses pendampingan tersebut dengan karya nyata. Amiiin.

baca selengkapnya...!  
posted by KOMUNITAS MATAPENA at 11:40 PM | Permalink | 0 comments