Friday, May 27, 2011
Dilarang Jatuh Cinta
JATUH CINTA

aku tidak takut mati
aku hanya takut setengah mati
ketika dilarang jatuh cinta
ketika cintanya sudah datang,
jatuhnya sudah berdiri
dan cintanya sudah berlari…
aku mencintaimu
dalam hatiku
oleh bibirku
dan dengan perbuatanku
dan di hari berbangkit aku akan mencarimu
menyua rindu…
walau aku bukan rembulan di langit hatimu… (bersambung, diambil dari novel dilarang jatuh cinta)
"Hanya orang-orang bodoh yang bisa jatuh cinta!" kata ayah marah. Zulaikha tak berani mengangkat mukanya. Pikirannnya melayang tidak karuan. Kalimat demi kalimat berloncatan dalam benaknya. Tapi mulutnya terkatup bisu. Sebenarnya ia sudah berteriak kerah sekali-dalam hati. Tapi ayah tak mendengarnya.
"Siapa laki-laki itu?"
...
Temen-teman tentu masih ingat dengan novel ini.
Zulaikha nggak pernah belajar cinta. Mana pernah belajar cinta, orang ia aja nggak percaya cinta. Apalagi dari bokapnya, Raden Mas Gus Zulkifli el Habieb. "Hanya orang-orang bodoh yang bisa jatuh cinta," begitu katanya. Mungkin cuma Amar, si Malaikat Hati yang bisa membuka mata hati Zulaikha, untuk mengenal, merasa, en memahami cinta. (Dilarang jatuh cinta. Nggak ada maksud ngelarang cinta Tapi, bikin kamu percaya cinta).

Judul : Dilarang Jatuh Cinta
Penulis : S. Tiny
Tebal : vi + 130 halaman
Ukuran : 11 x 17 cm
ISBN : 979-8451-39-2
Terbit : Cet I, Agustus 2005

Labels:

 
posted by matapena at 11:45 PM | Permalink |


0 Comments: